Buku ini terjemahan karangan Mitch Albom yang gue tau setelah baca Meniti Bianglala (The five people you meet in heaven). Tuesdays with Morrie adalah kisah nyata. Kumpulan percakapan si Mitch dengan Morrie, dosen dia waktu kuliah setelah si dosen terserang penyakit ALS (yang juga diderita Stephen Hawking).
SBM setipe dengan buku Chicken Soup for the soul, hanya yang mengalami orangnya sedikit (bukan kumpulan pengalaman cerita orang-orang). Kemarin gue menemukan di toko setelah cari di komputer toko dan ketemu di rak Psikologi populer.
Apa yang bikin buku ini bagus menurut gue?
Dia mengajarkan untuk membagi cinta (…mencintai atau mati) dengan cara yang menyentuh. Mengajarkan untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain. Menyerap suatu emosi (mengenali rasa, misalnya iri) lalu melampauinya. Morrie juga gemar ajaran Budha.
Gampangnya, kalau pernah liat film Pay it Forward, mirip lah intinya, beda pemain.
Baca buku ini gak langsung habis. Gak kuat. Baru sampai sepertiga, mata gue udah kabur, ada air matanya. Besok pagi gue baca lagi, kejadian yang sama. Betapa gue memang udah menjadi orang yang kurang cinta kasih.
Mungkin saat kita sakit yang bener-bener butuh orang lain (gue pernah mengalami) kita jadi lebih peka karena kita tidak memenuhi pikiran dengan hal-hal duniawi. Setiap orang punya jiwa yang lembut. Aduh, banyak banget kata bijak yang rada-rada bernada canda yang dibilang sama Morrie.
It’s a self support book in another form.
Friday, September 02, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Yea, I agree with you, it's a good book. Tapi beda sama elo, gue lebih suka 5 people you meet in heaven. Buku itu 'ngajari' gue kalo perbuatanlo di dunia akan mempengaruhi kehidupanlo berikutnya.
However, Mitch Albom menulis buku2 yang bagus, ya. Katanya ada satu lagi (gue lupa judulnya). Patut dicari! :)
Post a Comment